FST – Mengingat masih pandemi Covid-19 dan tidak diperbolehkan mengumpulkan banyak orang, Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) tetap melaksanakan wisuda sarjana dan pascasarjana semester Genap Tahun Akademik 2020/2021 (23/10/2021) secara virtual (Daring). Dimana kegiatan luring hanya terbatas pada Sidang terbuka Senat Universitas PGRI Kanjuruhan Malang saja.

Kendati demikian, Wisuda Daring berjalan khidmat yang diikuti seluruh Wisudawan dan wisudawati semester Genap 2020/2021. Sebanyak 833 Mahasiswa dari 6 Fakultas terdiri dari 791 lulusan s1 dan 42 lulusan s2, mengikuti wisuda secara daring.

Dari Fakultas Ilmu Pendidikan ada 287 wisudawan, Fakultas Bahasa dan Sastra 93 mahasiswa, Fakultas Sains dan Teknologi 107 mahasiswa, Fakultas Ekonomika dan Bisnis 215, Fakultas Hukum 17 wisudawan, Fakultas Peternakan 72 orang dan Pascasarjana 42 orang wisudawan. IPK tertinggi diraih mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris yakni Jihan Rohmawati dengan IPK 3,95, sementara dari S2 mampu meraih IPK 4,00 dari Pendidikan Bahasa Inggris juga.

“Keselamatan baik itu mahasiswa, dosen dan karyawan Unikama menjadi prioritas kami untuk menetapkan wisuda kali ini dilaksanakan secara daring sepenuhnya. Selain itu, mahasiswa kami tersebar di berbagai wilayah Nusantara, sehingga jika wisuda dilaksanakan secara luring maka akan banyak hal yang perlu diperhatikan. Diantaranya transportasi dan banyak hal yang akan memberatkan mahasiswa,” ujar Ketua Panitia Wisuda Unikama TA 2020/2021, Dr Mujiono M.Pd.

Wisuda yang mengangkat tema “Menjalin kebersamaan dengan semangat kebhinekaan global”, ini bagi Rektor Unikama Dr. Pieter Sahertian, M.Si. merasa sangat istimewa. Pasalnya, salah satu wisudawan adalah anggota wakil ketua MPR/anggota komisi X DPR RI yakni Dr. Ahmad Basarah M.Hum.

“Ada hal menarik dan istimewa di wisuda kali ini, yaitu salah satu wisudawan kami adalah Dr. Ahmad Basarah M.Hum. wakil ketua MPR/anggota komisi X DPR RI, ia masuk fakultas hukum di tahun 2019 dan lulus dengan IPK 3.89”, ungkap rektor.

Kepala LLDIKTI Wilayah VII,
Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA

Dari 833 wisudawan, diambil satu dari masing-masing fakultas yang menjadi lulusan terbaik. Jihan Rohmawati, dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Sastra menjadi lulusan dengan IPK tertinggi, yakni 3,95. 

Ingne Lailat, mahasiswa dari Prodi PGSD menjadi lulusan terbaik tingkat Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) dengan IPK 3,94. Kemudian, dari Fakultas Peternakan (Fapet), Indah Anisyah Putri, menjadi wisudawan terbaik dengan IPK 3,92. 

Selanjutnya, dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), Era Bajhiro dari Prodi Manajemen menjadi lulusan terbaik dengan IPK 3,90. Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Luluk Anisatul Farida dari Prodi Matematika menjadi lulusan terbaik dengan IPK 3,83.

Dr. Ahmad Basara yang merupakan Wakil Ketua MPR RI menjadi lulusan terbaik pada Fakultas Hukum dengan IPK 3,89.

Sedangkan pada Program Pascasarjana, Yulianah, yang menempuh studi Magister Pendidikan Bahasa Inggris menjadi lulusan terbaik,  dengan IPK sempurna atau 4.00.

Kepala LLDIKTI Wilayah VII, Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA menegaskan bahwa peranan prestasi institusi dan wisudawan itu penting. Seperti halnya Unikama yang berprestasi di tingkat nasional dalam banyak hal. Di antaranya prestasi institusi Unikama pada tahun 2020, di mana secara nasional berhasil menempati rangking 89 dari 3.676 PTN/S di Indonesia.

“Tentu anda membawa bekal ini sebagai kebanggan anda. Kalau dilahirkan dari PT yang membawa kebanggaan, tentu saja anda bangga. Jangan lupakan bahwa kalian harus bisa menjadi kebanggaan bagi semua, termasuk masyarakat,” imbaunya.

Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia, Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd. menambahkan bahwa Unikama merupakan etalase Indonesia sebagai bentuk multikultural keberagaman budaya yang dicerminkan oleh seluruh civitas akademika.

Ketua Umum PGRI
Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd.

“Pentingnya alumni dalam hal ini tergambar di salah satu sumpahnya adalah menjaga nama baik kampus. Karena yang membedakan seseorang dengan orang lain adalah integritas. Apa yang membedakan integritas adalah karakter dan inti dari karakter ini adalah integritas. Bila integritas ini terus dibangun di Unikama, akan menajdi keutamaan dan ciri khas dari apa yang disebut society 5.0,” katanya.

Untuk itu, dia berharap hal ini menjadi spirit para lulusan untuk turut memberikan sumbangsih terhadap proses perkembangan Sumber Daya Manusia menuju Indonesia maju dan tetap bangga menjadi bagian dari Unikama, kampus multikultural.

Sebagai Etalase Indonesia, Unikama Bentuk Keberagaman Budaya